Mereka….
Sekelompok manusia yang selalu berada di dekatku
Kala sedih menghampiri
Kala bahagia merapat
Mereka yang kusebut sahabat
Mereka bertanya padaku
Hei tolol,
Kenapa kau tetap bertahan
Kenapa kau begitu bebal
Apa yang kau cari dari perempuan itu
Dia yang selalu menyakitimu
Kaupun terlalu sering dibodohi
Hampir tak pernah kau tuturkan kisahmu yang bahagia
Hampir selalu kami dengar ratapmu
Apa kau masih bertahan karena “sayang”
Seperti yang telah kau bilang ribuan kali
Atau pendapat bodohmu tentang
Cinta yang selalu memberi
Bukan menerima
Atau sekian banyak alasan konyol lainnya
Apa yang sebenarnya kau cari kawanku
Ah, kalian benar sobat….
Kalian sangat benar
Perempuan itu….
Dia memang jarang memberiku bahagia
Akupun sering membodohi diriku sendiri
Aku juga hanya berkisah tentang kesedihanku
Pun juga berkeluh kesah di hadapan kalian
Benar pula bila aku sayang padanya
Dan juga ribuan alasan tak masuk akal lainnya
Tapi setidaknya aku masih bersyukur
Aku masih bisa bersabar
Entah sampai kapan
Tapi suatu saat pasti akan datang masanya
Ketika aku tak lagi merasakan pahit
Saat kalian takkan lagi menghujaniku dengan pertanyaan
Entah kapan……
Aku juga bersyukur
Kalian tak pernah lelah memperhatikanku
Tak pernah berhenti mencemaskanku
Tak pernah jengkel akan kepala batuku
Terima kasih kawan
Terima kasih pula Tuhan
Telah memberiku sahabat macam kalian
Terima kasih……